My Instagram

Nyi Ageng Serang: Pahlawan Wanita Indonesia

Nyi Ageng Serang : Nyi Ageng Serang: Pahlawan Wanita Indonesia. Nyi Ageng Serang (1752-1825) merupakan pahlawan Nasional Indonesia menurut surat keputusan Presiden Republik Indonesia No 084/TK/ Tahun 1974, tanggal 13 Desember 1974. Nyi Ageng Serang berasal dari Serang, sebuah desa terpencil 40 km di sebelah Utara Sala, Provinsi Banten. Ayahnya adalah Pangeran Notoprojo yang kemudian terkenal sebagai Penembahan Serang. Ia menjadi Bupati Serang dan kemudian diangkat menjadi Panglima Perang oleh Sultan Hamengkubuwono I. 
Nyi Ageng Serang: Pahlawan Wanita Indonesia, penasihat perang Indonesia, pahlawan nasional Indonesia
Sumber foto: Balai TekKomDik

Sultan Hamengkubuwono I melakukan peperangan terhadap kompeni. Dengan gigihnya Pangeran Notoprojo sebagai panglima perang mendampingi Sultan Hamengkubuwono I. Pemberontakan itu terjadi dengan ditandatanganinya Perjanjian Gianti pada tahun 1755. Dalam hatinya Pangeran Notoprojo tidak setuju dengan perjanjian itu. Karena itu, ia tetap memelihara pasukannya di Serang. Hal ini diketahui Belanda dan menggempur pasukan Notoprojo. Pada waktu itu lah, Kustiah, atau Nyi Ageng Serang telah dewasa dan ikut memimpin pasukan menahan serdadu Belanda. Dalam pertempuran itu ia tertangkap dan dibawa ke Yogyakarta dan selanjutnya dikembalikan ke Serang.
Nyi Ageng Serang (1752-1825) merupakan pahlawan Nasional Indonesia menurut surat keputusan Presiden Republik Indonesia No 084/TK/ Tahun 1974, tanggal 13 Desember 1974
Perlakuan Belanda yang sewenang-wenang terhadap tanah rakyat Indonesia di Serang dan merendahkan martabat raja-raja Jawa menjadi penyebab pecahnya perang Dipenegoro (1825-1830). Waktu itu Nyi Ageng Serang telah berumur 73 tahun. Namun beliau bersama cucunya R. M Papak langsung melibatkan diri dalam pertempuran, karena dari semula beliau telah membenci kompeni. Beliau bersama pasukannya menggabungkan diri dengan pasukan Dipenegoro. 

Pasukan Serang adalah pasukan yang tangguh dan selalu membuat Belanda kocar-kacir ketakutan. Terutama di daerah Purwodadi, Semarang, Demak, Kudus, Yuwono dan Rembang. Nyi Ageng Serang pernah pula memimpin langsung perang gerilya di sekitar Desa Beku, Kabupaten Kulonprogo. Pasukannya pernah pula ditugaskan Pangeran Diponegoro untuk mempertahankan daerah Prambanan. Karena usianya yang telah tua, beliau selalu dibawa dengan tandu dalam setiap pertempuran. Karena pengalamannya dalam perang, Nyi Ageng Serang sering diminta nasihatnya oleh Pangeran Diponegoro. Sebagai penasihat, beliau sejajar dengan Pangeran Mangkubumi dan pangeran Joyokusumo sebagai ahli siasat perang.Bahkan, Nyi Ageng Serang disebut sebagai penasihat perang terbaik yang pernah ada.
Nyi Ageng Serang: Pahlawan Wanita Indonesia, pahlwan nasional indonesia, pahlawan perang indonesia
Nyi Ageng Serang diabadikan dalam sebuah patung
Tehnik perang Nyi Ageng yang ampuh adalah teknik bersembunyi dari musuh yaitu dengan penggunaan daun lumbu atau daun keladi hijau untuk menutupi pasukannya. Ia memerintahkan agar pasukannya berkerudung daun lumbu. Dari kejauhan mereka terlihat seperti tanaman daun keladi. Begitu musuh mendekat, maka mereka pun langsung menyerang habis-habisan. Taktik ini sangat berhasil dan kerap digunakan dalam dunia peperangan sampai sekarang.
Karena pengalamannya dalam perang, Nyi Ageng Serang sering diminta nasihatnya oleh Pangeran Diponegoro. Sebagai penasihat, beliau sejajar dengan Pangeran Mangkubumi dan pangeran Joyokusumo sebagai ahli siasat perang.Bahkan, Nyi Ageng Serang disebut sebagai penasihat perang terbaik yang pernah ada.
Nyi Ageng Serang meninggal dalam usia 76 tahun pada tahun 1828. Jenazah beliau dimakamkan di desa Beku, Kabupaten Kulonprogo sesuai permintaan almarhumah sebelum meninggal. 

Inilah mini lessons (pelajaran kecil) dari Miles tentang Nyi Ageng Serang: Pahlawan Wanita Indonesia yang tangguh melawan penjajah. Selamat membaca, dan terus pantengi pelajaran-pelajar kecil dari MiLes.

Tidak ada komentar